Media tanam vertikultur sangatlah beragam. Akan tetapi, tidak semua petani mengetahuinya. Padahal jika mampu memilih media tanam yang tepat, maka hasilnya bisa optimal.
Maka dari itu, pastikan tidak melewatkan pembahasan seputar media tanam di sistem pertanian ini. Dengan mengetahui media tanam tersebut, tentu bisa merasa lebih mudah dalam menerapkan pertanian modern ini di lahan sempit.

Mengenal Media Tanam Vertikultur yang Optimal
Mengutip akun Instagram @irsyadulanam_, ada penjelasan bahwa vertikultur adalah teknik budidaya tanaman vertikal dengan penanaman bertingkat. Penanaman ini tidak membutuhkan lahan luas.
Karena hal itu, lahan terbatas seperti halnya halaman rumah pun bisa jadi lokasi vertikultur. Supaya sistem pertanian modern ini berjalan lancar, pahami apa saja media tanam yang optimal untuk mendapatkan hasil maksimal. Berikut adalah penjelasannya.
Botol Air Minum Bekas
Siapa bilang media vertikultur harus peralatan baru. Nyatanya vertikultur ini bisa memanfaatkan berbagai barang bekas untuk media tanamnya.
Salah satunya yaitu botol air minum bekas. Masih pada akun milik @irsyadulanam_. Dengan memanfaatkan botol air minum tersebut, maka bisa meminimalisir jumlah sampah plastik yang mencemari lingkungan. Bukan hanya itu, penggunaan botol air minum bekas ini juga bisa menampilkan kesan estetik tersendiri. Pemanfaatannya bisa memperlihatkan bagaimana sisi kreativitas pemiliknya.
Bambu
Selain botol air minum bekas, pilihan media tanam berikutnya yaitu bambu. Untuk memanfaatkan bambu cukup mudah. Apalagi bentuk bambu memang cenderung panjang dan lurus. Penggunanya pun tidak perlu membentuk bambu sedemikian rupa untuk media tanam vertikultur.
Pipa Paralon
Ketika memiliki pipa paralon yang tak terpakai, lebih baik memanfaatkannya untuk media tanam sistem pertanian modern vertikultur ini. Sama halnya bambu, pipa paralon juga mudah untuk diatur.
Berkaitan dengan hal itu, sebenarnya pernah mencobanya sendiri. Dengan menggunakan media tanam berupa pipa paralon, lantas mencoba menanam seledri.
Agar pertumbuhannya maksimal, setiap hari tidak pernah lupa untuk mengecek kondisinya. Saat ada tanaman seledri yang terkena penyakit, lantas membuatnya agar tidak mengenai tumbuhan sehat di dekatnya.
Bukan hanya itu, pemupukan dan penyiraman juga tidak kalah rutin. Hasilnya pun bisa terlihat seminggu kemudian. Seledri tampak subur dan berkembang dengan baik. Jumlahnya pun berlimpah ruah sehingga sering jadi serbuan tukang sayur untuk dijual kembali. Hasilnya lumayan, bisa buat jajan sehari-hari.
Rak
Rak susun, rak kayu bertingkat maupun rak gantung bisa jadi andalan sebagai media tanam pertanian modern vertikultur ini. Dengan menggunakan rak, maka tampilan vertikultur jadi terlihat rapi dan tidak memakan banyak tempat.
Pot Bekas
Pengguna juga bisa memanfaatkan pot bekas sebagai media tanam. Meski bekas, pastikan pot tersebut masih layak pakai dan tidak rapuh.
Karung Goni
Manfaatkan karung goni yang tak terpakai sebagai media tanam. Hanya saja, media tanam ini cukup sulit ditemukan.
Karpet
Siapa sangka jika karpet termasuk media tanam terbaik. Hal ini karena karpet mempunyai ketahanan yang baik sehingga mampu menunjang pertumbuhan tanaman. Baik itu untuk tanaman bayam, kangkung maupun lainnya.
Dengan menggunakan salah satu dari sekian banyak media vertikultur di atas, maka hasilnya bisa maksimal. Agar hasilnya optimal, jangan lupa untuk menambahkan media tanam berupa campuran kompos, sekam dan tanah.
Terlihat jelas bahwa media tanam vertikultur sangatlah beragam dengan daya tarik masing-masing. Karena jenisnya banyak, pastikan untuk memilih media tanam yang sesuai keinginan dan keperluan. Suatu hal yang pasti adalah jangan pernah melewatkan penyiraman, pemupukan maupun perawatan lainnya.