Pertanian Ramah Ligkungan: Solusi Ekosistem yang Seimbang

Posted on

Pertanian merupakan salah satu hal penting yang ada di kehidupan manusia. Meski begitu, masih banyak ternyata petani yang membangun sektor ini namun tidak ramah lingkungan dan justru menyebabkan rusaknya ekosistem. Untungnya, ada solusi yang signifikan, yaitu praktik pertanian ramah lingkungan yang bisa digunakan untuk memperbaiki dan melestarikan keseimbangan dari ekosistem.

Pertanian Ramah Lingkungan
uir.ac.id

Ekosistem Seimbang Melalui Program Praktik Ramah Lingkungan

Sistem dari pertanian ramah lingkungan bertujuan guna meningkatkan dan juga mempertahankan produktivitas yang tinggi dengan memperhatikan pasokan unsur hara dari penggunaan bahan organik.

Program praktik pertanian modern ini dapat meminimalisasi munculnya ketergantungan penggunaan pada pupuk, perbaikan biota tanah, menjaga ekosistem, dan mengendalikan organisme pengganggu tanaman.

Selain itu, berdasarkan dari sumber brin.go.id, praktik ini dapat dikatakan sebagai pertanian berkelanjutan dengan memperhatikan berbagai aspek, mulai dari fisik, biologi, ekonomi, dan juga sosial untuk pengembangan yang aman.

Pola Tanam Secara Bergilir

Praktik pola tanam bergilir menjadi salah satu praktik pada sektor pertanian ramah lingkungan yang paling umum. Pola ini melibatkan adanya pergantian tanaman di area tertentu dari waktu ke waktu. Tentu saja hal tersebut mampu mencegah timbulnya penumpukan penyakit dan hama pada tanaman, serta dapat menjaga tanah tetap subur.

Untuk mengadopsi dan mengaplikasikan pola tanaman bergilir, petani bisa mengurangi pemakaian pestisida. Penggunaan bahan yang sehat, mengandung unsur nutrisi, dan alami untuk meningkatkan kualitas tanah.

Pengendalian Hama Penyakit Secara Alami

Hama dan penyakit merupakan kesatuan yang menjadi masalah di dalam sektor pertanian. Petani harus ekstra dalam menghadapi adanya hama penyakit ini. Meski begitu, penggunaan pestisida untuk mengendalikannya bukan cara yang tepat, apa lagi jika mengandung bahan kimia.

Memakai pestisida kimia yang berlebihan akan berdampak buruk pada tanaman dan juga lingkungan kesehatan, serta manusia. Pertanian ramah lingkungan ini menghadirkan solusi sehat dan alami yang jadi alternatif.

Penggunaan serangga pemangsa, contohnya. Hal ini bisa membantu petani untuk mengendalikan populasi hama penyakit. Bisa juga memakai tanaman pengusir hama. Dengan demikian, tanaman tetap sehat dan tidak ada bahan kimia yang menempel.

Bisa juga menggunakan pestisida nabati yang bahan aktifnya berasal dari tanaman, tumbuhan, hingga bahan organik yang lainnya. Penggunaan bahan pengendali hama yang satu ini mampu mendukung praktik pertanian ramah lingkungan.

Pestisida nabati menawarkan sejumlah manfaat. Menggunakan pestisida nabati dapat mengendalikan serangan organisme pengganggu tanaman (OPT). Hasil penelitian juga membuktikan yang mana pengendaliannya penggunaan efektivitasnya bisa setara daripada insektisida atau pestisida sintetis. Bahkan terhadap nematoda jauh lebih ampuh dibandingkan dengan pestisida sintetis.

Selain itu, Wiratno dari kanal Youtube menjelaskan bahwa penggunaan pestisida nabati dapat memperbaiki vegetatif tanaman. Setelah tanaman disemprot dapat memungkinkan bahan tersebut terurai oleh iklim dan sebagainya, sehingga berubah menjadi pupuk organik alternatif atau pupuk organik tambahan. Dengan demikian, tanaman akan jauh lebih baik pertumbuhannya. Manfaat lainnya juga mampu membantu memperpendek umur tanaman, meningkatkan produksi tanaman, serta menunjang pertanian organik.

Menggunakan Pupuk Organik

Pupuk organik menjadi solusi tepat dan juga yang umum dilakukan untuk petani agar tanaman tetap tumbuh secara sehat. Dalam praktik pertanian ramah lingkungan, penggunaan pupuk ini juga sangat penting.

Pupuk organik tidak hanya mengurangi penggunaan pupuk yang mengandung bahan kimia berbahaya, tapi juga mampu membantu meningkatkan kesuburan tanah dan hasil panen punya kualitas yang baik.

Pupuk organik sendiri dapat merangsang pertumbuhan dari mikroorganisme tanah. Mikroorganisme sendiri punya manfaat penting guna menghindari adanya pencemaran air tanah. Sebagai petani, memilih produk pupuk organik bisa menjadi solusi untuk menciptakan siklus nutrisi alami berkelanjutan.

Praktik Irigasi yang Efisien

Dalam sektor pertanian, penggunaan air dalam jumlah besar adalah salah satu hal yang wajar. Hanya saja, jika penggunaannya tidak efisien dan tidak teratur, hal tersebut tentunya akan menyebabkan timbulnya penipisan sumber daya air, sehingga pertanian ramah lingkungan tidak akan berjalan baik sebab lingkungan telah tercemar.

Oleh sebab itu, ada baiknya sebagai petani memakai teknologi irigasi yang benar. Misalnya seperti sistem irigasi tetes. Hal ini bisa menjadi solusi untuk mengurangi adanya pemborosan air. Dengan demikian, air yang tersalurkan bisa dipastikan langsung menyerap ke akar tanaman secara efisiensi maksimal.

Bertani dengan menggunakan praktik pertanian ramah lingkungan menjadi salah satu solusi yang tepat untuk menjaga ekosistem lingkungan. Menjaga tanaman agar tetap sehat sebab memakai bahan alami dan aman juga salah satu yang harus menjadi prioritas. Dengan begitu, ini akan menjadikan solusi untuk ekosistem yang seimbang. /Amel